Title: Take Care
Author: Felicia Rena
Rating: PG-17/T
Genre: Romance (maybe)
Main Cast: Lee Jonghyun, Im Yoona
Other Cast: CNBLUE, SNSD, Cho Kyuhyun
Author's Note: FF ini langsung aku buat waktu tau Jonghyun oppa lagi nggak enak badan di Blue Moon Beijing kemarin. Did you rest well, oppa? How are you today? Are you feeling better now? :)
NO PLAGIAT, Please...:)
.
.
.
Kesembilan
member SNSD berjalan beriringan menuju ruang ganti mereka. Malam sudah semakin
larut dan mereka baru saja menyelesaikan performance
mereka malam ini untuk acara ‘15th Korea-China
Music Festival’.
“Kamsahamnida! Xiexie!” Berkali-kali mereka membungkuk
sopan dan mengucapkan terima kasih pada setiap staf yang mereka temui di backstage.
“Aku lapar sekali,” gumam Sooyoung pada Yoona dan Yuri yang
berjalan bersamanya.
“Aku ngantuk,” balas Yuri sambil mengusap wajahnya.
Sementara itu Yoona tampak sibuk dengan ponselnya seperti
biasa. Namun kali ini gadis itu tidak terlihat mengetik pesan melainkan hanya
memandangi layar ponselnya. Mau tidak mau, Sooyoung dan Yuri-pun menatap heran
pada Yoona.
“Ada apa, Yoong?” tanya Yuri.
Yoona tampak seperti baru sadar dan menoleh ke arah Yuri
dengan bingung.
“Ne?”
“Kenapa kau memperhatikan ponselmu terus?” Yuri memperjelas
pertanyaannya.
“Anio,” jawab
Yoona.
Yuri baru akan membantah jawaban Yoona ketika mereka
mendengar suara seorang laki-laki memanggil Yoona dari belakang mereka.
“Hei! Weirdo!”
Yoona, Yuri dan Sooyoung menoleh dan mendapati maknae Super Junior, Kyuhyun berjalan
mendekati mereka dengan senyum jahil khas-nya.
“Ya! Sampai kapan
kau akan memanggilku seperti itu, oppa?”
gerutu Yoona.
“Selamanya,” jawab Kyuhyun sambil terkekeh.
“Yoona-ya, kami kembali ke ruang ganti dulu ya,” kata Yuri.
“Ya! Kalian ini!
Aku baru datang kenapa kalian mau pergi?” tanya Kyuhyun pura-pura kesal.
“Kami tidak mau menjadi korban kejahilanmu, oppa,” jawab Sooyoung sambil tertawa. “Annyeong!”
“Aish, mereka ini,” ucap Kyuhyun sambil menyunggingkan senyum
seringainya.
“Waeyo, oppa? Ada
apa memanggilku?” tanya Yoona yang menyipit curiga.
“Wae? Memangnya aku
tidak boleh memanggilmu, eh? Dan kenapa kau menatapku seperti itu? Jangan
sampai kau jatuh cinta padaku, Yoong. Aku tidak akan bersaing dengan dongsaeng-ku sendiri,” kata Kyuhyun yang
langsung dijawab dengan pukulan di lengannya oleh Yoona.
“Appo! Kau ini
temperamen sekali sih,” gerutu Kyuhyun sambil mengelus-elus lengannya yang
dipukul oleh Yoona.
“Apa kau sudah menghubungi Jonghyun?” tanya Kyuhyun langsung
sebelum Yoona sempat memukulnya lagi.
Seperti dugaan Kyuhyun, Yoona langsung
menurunkan tangannya yang sudah setengah terangkat ketika mendengar nama
Jonghyun disebut.
“Belum. Sejak tadi aku ragu mau menghubunginya atau tidak.
Aku takut mengganggu latihannya untuk konser besok,” jawab Yoona.
“Aku hanya ingin memberitahumu kalau sepertinya ia sedang
tidak enak badan sekarang,” kata Kyuhyun.
“Mwo? Apakah dia
sakit?” Sorot mata Yoona langsung berubah khawatir.
“Sepertinya begitu. Aku sempat meneleponnya tadi. Rencananya
aku ingin mengajak dia keluar malam ini, tetapi sepertinya ia sedang berada
dalam kondisi yang tidak fit,” jelas Kyuhyun.
“Aku akan menghubunginya setelah ini,” kata Yoona cepat.
“Memang untuk itulah aku memberitahumu itu semua. Cepat
hubungi dia, araseo? Sudah, aku
kembali ke ruang gantiku dulu,” ucap Kyuhyun.
“Ne! Gomawo, oppa,” balas Yoona yang disambut
dengan acungan jempol oleh Kyuhyun sebelum laki-laki itu berlalu.
Tanpa menunggu lama, Yoona langsung kembali berkutat dengan
ponselnya. Setelah menekan nomor yang ditujunya, Yoona menempelkan ponsel ke
telinganya dan mendengar nada sambung.
“Yeoboseyo.”
Yoona menelan ludahnya mendengar suara laki-laki di seberang
sana. Tidak seperti biasanya, suara laki-laki itu terdengar sedikit serak dan
lemah.
“Yoona-ya?” panggil laki-laki itu karena Yoona tidak kunjung
berbicara.
“Apakah aku mengganggumu?” tanya Yoona.
“Tentu saja tidak. Aku sudah selesai latihan sejak satu jam
yang lalu,” jawab Jonghyun masih dengan suara yang lemah.
“Ada apa dengan suaramu? Apakah kau sakit?” tanya Yoona lagi.
“Aku tidak apa-apa. Gwenchana.
Kau tidak perlu mengkhawatirkanku,” ucap Jonghyun. Yoona bisa membayangkan
Jonghyun tersenyum sambil mengatakan itu.
“Bagaimana penampilanmu tadi?” tanya Jonghyun. Yoona tahu
kalau laki-laki itu berusaha mengalihkan pembicaraan. Jonghyun memang tidak
suka membuat orang lain khawatir padanya.
“Tentu saja berjalan lancar,” jawab Yoona sambil tersenyum
kecil walaupun dia tahu kalau Jonghyun tidak bisa melihatnya, namun setidaknya
ia juga tahu kalau Jonghyun bisa merasakannya.
“Kau sudah makan?” Ah, laki-laki itu masih saja
mengkhawatirkan dan memperhatikannya. Padahal dari suaranya jelas kalau
laki-laki itu yang membutuhkan perhatian saat ini.
“Belum. Aku akan makan setelah ini. Jangan khawatir,” ucap
Yoona dengan setengah berbisik ketika ada kerumunan staf yang melewatinya.
“Bagaimana denganmu? Apa kau sudah makan?”
“Mmm.” Jonghyun hanya membalas dengan gumaman yang tidak
jelas.
Yoona menghela napasnya. “Baiklah, sekarang sudah malam.
Istirahatlah,” kata Yoona akhirnya.
“Ne,” balas
Jonghyun. “Kau juga istirahatlah.”
Yoona masih memandangi ponselnya selama beberapa saat setelah
sambungan terputus. Gadis itu kemudian menghela napas untuk kedua kalinya
sebelum beranjak kembali ke ruang gantinya.
.
“Kau mau kemana, Yoong?” tanya Yuri yang merasa heran karena
Yoona tidak ikut turun dari mobil bersama dengan member SNSD lain.
Saat ini rombongan Super Junior, SNSD dan EXO baru saja
mencapai hotel dimana mereka akan beristirahat untuk malam ini. Suasana
parkiran hotel langsung ramai dengan para idol dibawah naungan SM Entertainment
itu.
“Aku mau pergi dulu sebentar, eonni. Aku akan kembali
secepatnya,” jawab Yoona.
“Kau mau mengunjungi Jonghyun?” Kyuhyun tiba-tiba muncul di
belakang Yuri dan membuat gadis itu terlonjak kaget.
“Astaga, oppa! Kau bisa membuatku jantungan!” seru Yuri yang
masih mengelus dadanya. Kyuhyun hanya mengeluarkan cengirannya seperti biasa.
“Yoona-ya, kau mau mengunjungi Jonghyun? Sekarang?” Kini
giliran Taeyeon yang muncul di sebelah Kyuhyun.
“Ne. Ia sepertinya
sedang sakit. Aku ingin mengunjunginya sebentar saja. Aku akan segera kembali
setelah memastikan dia baik-baik saja. Aku merasa khawatir padanya,” ungkap
Yoona. Ia memang sudah meminta tolong pada managernya untuk menemaninya ke
hotel tempat CNBLUE menginap supaya ia bisa bertemu dengan Jonghyun walaupun
hanya sebentar.
“Sampaikan salamku untuknya ya, Yoona-ya,” pesan Kyuhyun.
“Ne, oppa,” jawab
Yoona sambil mengangguk.
.
Yoona berjalan menyusuri lorong sebuah hotel bersama seorang
pria berusia sekitar tiga puluh-an di sebelahnya. Seperti biasanya juga, Yoona
melengkapi penyamarannya dengan jaket, topi dan kacamata hitam. Kali ini ia
bahkan memasukkan rambutnya ke dalam topi sehingga rambutnya tampak pendek.
Tangan kanannya menenteng dua kantung plastik berukuran sedang.
“Biasanya mereka suka berkumpul di ruangan Jungshin,” jelas
pria yang merupakan manager band asal Korea Selatan, CNBLUE. “Aku juga tidak
tahu mengapa, tetapi mereka selalu mengatakan kalau ruangan Jungshin adalah
yang paling nyaman.”
Yoona tertawa kecil mendengar penjelasan pria itu. Mereka
terus berjalan sampai pria itu berhenti di depan sebuah kamar.
“Tunggu disini,” kata pria itu.
Yoona menurutinya dan berdiri agak kesamping supaya siapapun
yang membuka pintu itu nanti tidak bisa melihatnya. Yoona memperhatikan pria
itu menekan bel kamar. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki berusia awal dua
puluh-an membuka pintunya.
“Oh, hyung! Ada
apa?” tanya Jungshin sambil mengangkat kedua alisnya tetapi juga menyingkir
dari pintu untuk memberi jalan pada managernya itu.
“Apakah semua ada disini?” tanya pria itu sambil melangkah
masuk.
“Ne. Seperti
biasanya, Yonghwa-hyung dan Jonghyun-hyung ada disini,” jawab Jungshin yang
masih terlihat bingung.
“Araseo,” kata pria
itu sambil kemudian menatap ke arah pintu. “Masuklah.”
Yoona yang mendengar kata-kata manager CNBLUE itu kemudian
segera masuk ke dalam. Yoona masih menunduk menyembunyikan wajahnya sehingga
Jungshin menatapnya dengan kening berkerut heran.
“Ada apa?” Minhyuk yang sepertinya juga penasaran muncul di
balik Jungshin dan ikut menatap Yoona dengan bingung. “Nuguseyo?”
“Aku tinggal dulu kalau begitu ya,” kata sang manager.
“Ah, ne! Gomapseumnida, oppa,” balas Yoona sambil
membungkukkan badan.
Setelah pintu ditutup, barulah Yoona membuka topinya dan
membiarkan rambut panjangnya jatuh tergerai. Yoona kemudian melepas kacamatanya
disambut dengan seruan dari Minhyuk dan Jungshin.
“Aaaah! Noona! Kau
membuat kami bingung setengah mati!” seru Jungshin.
“Noona, ada apa
kemari?” tanya Minhyuk.
“Annyeonghaseyo! Mianhae, maaf mengagetkan kalian,” kata
Yoona sambil tertawa pelan. Kedua matanya menyapu seluruh penjuru ruangan.
Kamar hotel itu memiliki dua pintu lagi di dalamnya yang diduga Yoona sebagai
ruang tidur dan kamar mandi. Menurut dugaan Yoona juga, Yonghwa dan Jonghyun
pasti berada di dalam ruang tidur.
“Ah, Minhyuk-ssi, saengil
chukhahamnida!” Yoona bertepuk tangan pelan untuk Minhyuk yang hari itu
berulangtahun.
“Kau tahu ulangtahunku, noona?
Ah, kamsahamnida,” balas Minhyuk sambil
tersenyum.
“Apakah kalian sudah makan?” tanya Yoona sambil berjalan
menuju sebuah meja untuk meletakkan bungkusan yang dibawanya.
“Apa yang kau bawa, noona?”
Jungshin balas bertanya sambil mengikuti Yoona dari belakang bersama Minhyuk.
“Aku bawa minuman,” jawab Yoona sambil mengeluarkan beberapa
kaleng minuman, “dan beberapa makanan kecil.”
“Woa, kamsahamnida!”
ucap Jungshin dan Minhyuk berbarengan.
“Dimana Jonghyun?” tanya Yoona.
“Jonghyun-hyung ada
di ruang tidur. Yonghwa-hyung juga
ada di dalam, sepertinya dia justru sudah tidur,” jawab Minhyuk.
“Apakah Jonghyun
sedang tidak enak badan?” tanya Yoona lagi dengan nada cemas.
“Sepertinya begitu. Suaranya terdengar serak jadi dia tidak
banyak bicara sejak tadi. Mungkin dia terkena flu,” ujar Minhyuk.
“Masuk saja, noona.
Kami akan menyeret Yonghwa-hyung
keluar nanti supaya tidak mengganggu kalian,” kata Jungshin sambil mengambil
salah satu kaleng minuman yang dibawa oleh Yoona dan meminumnya.
Yoona tertawa mendengar kata-kata Jungshin. Minhyuk kemudian mengajaknya
masuk ke dalam ruangan yang berisi dua tempat tidur.
“Jonghyun-hyung!”
panggil Minhyuk.
“Wae?” Yoona
mendengar suara serak Jonghyun dari dalam ruangan.
“Kenapa diluar berisik sekali? Siapa yang datang?” tanya
Jonghyun. Laki-laki itu sedang duduk bersandar di atas salah satu tempat tidur.
Dipangkuannya terbuka sebuah majalah tentang musik.
Jungshin kemudian mendahului Minhyuk masuk ke dalam ruangan
dan langsung menyerbu Yonghwa yang tampak terlelap di tempat tidur lainnya.
“Hyung! Bangun, hyung! Ppali!” Jungshin mengguncang tubuh Yonghwa dengan kekuatan ekstra.
Minhyuk terkekeh pelan sementara Jonghyun melongo melihat tingkah Jungshin.
“Ya!” Yonghwa
akhirnya membuka matanya walaupun tingkat kesadarannya masih berada pada level
rendah. “Waeyo?”
“Kajja! Kajja!” Jungshin langsung menarik
Yonghwa supaya bangun.
“Ya! Lee Jungshin!
Ada apa sih denganmu?” Yonghwa nampaknya sudah mengumpulkan cukup kesadaran
untuk menyadari keadaan di sekelilingnya.
“Annyeonghaseyo!”
Yoona masuk ke dalam ruangan dan membuat Yonghwa maupun Jonghyun terlonjak
kaget.
“Oh! Yoona-ssi! Kau ada disini?” Yonghwa yang sudah menyadari
maksud Jungshin segera bangkit berdiri.
“Ne, oppa,” sahut
Yoona sambil tersenyum.
“Araseo, araseo!”
kata Yonghwa pada Jungshin. Sejak tadi maknae
CNBLUE itu terus-menerus menarik lengan Yonghwa sebagai tanda supaya sang leader segera meninggalkan ruangan.
Lagi-lagi Yoona tertawa melihat tingkah mereka.
“Baiklah, kami akan meninggalkan kalian berdua dulu kalau
begitu,” ujar Yonghwa yang kemudian menoleh pada Jonghyun. “Kami ada diluar,
jadi jangan macam-macam, araseo?”
pesan Yonghwa sambil nyengir jahil pada Jonghyun.
“Ya!” Jonghyun
melotot pada Yonghwa namun ketiga rekan satu band-nya itu sudah menghilang di
balik pintu.
Jonghyun ganti mengalihkan pandangannya ke arah Yoona dan
menatapnya seolah belum percaya kalau gadis itu ada disini. Laki-laki itu
menutup majalahnya kemudian berdiri dan berjalan menuju sofa yang ada di
samping tempat tidurnya tadi lalu duduk.
“Kemarilah,” panggil Jonghyun sambil menepuk tempat kosong
disebelahnya.
Yoona berjalan mendekati Jonghyun. Laki-laki itu tersenyum
seperti biasa padanya, namun sorot matanya tampak berbeda. Yoona kemudian duduk
disamping Jonghyun.
“Kau sakit?” tanya Yoona tanpa berbasa-basi lagi.
“Gwenchana,” jawab
Jonghyun dengan suara yang terdengar sama sekali tidak baik-baik saja. Dengan
suara seperti itu, bagaimana mungkin ia bisa bernyanyi untuk konsernya besok
malam? pikir Yoona.
“Jangan berbohong padaku,” tukas Yoona tidak sabar. Tangannya
mulai menyentuh lembut kening Jonghyun untuk mengukur suhu tubuhnya. Hangat.
“Aku baik-baik saja,” kata Jonghyun dengan suara yang lebih
meyakinkan. Ia meraih tangan Yoona yang masih menempel di keningnya dan
menggenggamnya.
“Badanmu panas,” ujar Yoona. “Kau sudah minum obat?”
Jonghyun mengangguk pelan mengiyakan.
“Apa kau sudah makan?”
Jonghyun tahu kalau ia tidak mungkin berbohong pada Yoona,
maka ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Yoona mendengus pelan. “Sudah kuduga. Aku membawa sup
untukmu. Kau harus makan lalu tidur.”
Jonghyun tidak bisa menolak dan ia juga tahu kalau Yoona
sedang tidak ingin dibantah. Ia kemudian hanya memperhatikan Yoona yang membuka
bungkusannya dan menyiapkan makanan untuknya.
“Makanlah,” kata Yoona dengan nada lembut sambil menyodorkan
sendok yang sudah berisi nasi sup pada Jonghyun.
Jonghyun membuka mulutnya dan membiarkan Yoona menyuapkan
sesendok makanan ke dalam mulutnya. Biar bagaimanapun dia memang merasa lapar,
namun disisi lain juga merasa tidak punya cukup tenaga untuk makan sendiri.
Ketiga member CNBLUE lain sudah menawari membelikan makanan untuknya, tapi
Jonghyun tidak mau merepotkan mereka. Dia tahu kalau mereka semua sudah sangat
lelah karena rehearsal tadi.
Yoona terus menyuapi Jonghyun dalam diam sambil memperhatikan
baik-baik laki-laki di hadapannya itu. Kedua matanya menelusuri wajah putih
yang kini terlihat sedikit pucat itu. Yoona mengamati kedua mata Jonghyun yang
berkantung dengan lingkaran-lingkaran hitam samar di bawahnya.
“Kau ini, sampai kapan kau mau jadi panda seperti itu?”
celetuk Yoona sembari menunggu Jonghyun mengunyah makanannya.
Jonghyun tersenyum menunjukkan lesung pipinya yang membuat
senyumnya tampak mempesona, tidak hanya bagi Yoona tetapi juga pasti bagi para
kaum hawa lainnya.
“Sekarang sudah hampir tengah malam, tidurlah. Kau harus
banyak istirahat. Kau pasti tidak mau kalau kau justru collaps waktu konser besok kan?,” ucap Yoona sambil menyodorkan
minuman setelah Jonghyun menelan suapan terakhirnya.
Jonghyun tidak menjawab. Ia merasa kalau sebaiknya ia tidak
terlalu banyak mengeluarkan suara kalau tidak mau suaranya justru menghilang di
hari konser besok.
Yoona sedang membereskan perlengkapan yang tadi ia gunakan
untuk menyuapi Jonghyun ketika dia merasa ada sesuatu yang membebani bahunya.
Gadis itu menoleh dan melihat Jonghyun sudah menyandarkan kepalanya di bahunya.
Kedua mata laki-laki itu sudah terpejam.
Yoona mengamati Jonghyun lebih dekat, merasakan desahan napas
teratur laki-laki itu. Tanpa make-up yang menutupi wajahnya, Yoona bisa melihat
guratan-guratan lelah di wajah Jonghyun. Pemilik nama lengkap Lee Jonghyun itu
pastilah berlatih lebih keras daripada biasanya untuk world tour-nya.
Yoona menyibakkan poni yang jatuh menutupi mata Jonghyun.
Rambut Jonghyun memang sudah semakin panjang, namun kesibukan yang menyita
waktunya membuatnya bahkan tidak bisa meluangkan waktu untuk sekedar merapikan
rambutnya. Jemari lentik gadis itu kemudian membelai lembut pipi kanan Jonghyun
dan berhenti dengan mengusap pelan bagian bawah mata Jonghyun yang mencetak
lingkaran-lingkaran hitam.
Jonghyun tiba-tiba saja memegang tangan Yoona yang masih
mengusap bagian bawah matanya dan membuat gadis itu terkesiap kaget. Jonghyun
kemudian membuka matanya dan tersenyum pada Yoona tanpa mengangkat kepalanya dari
bahu gadis itu. Ia menurunkan tangan Yoona dari wajahnya tanpa melepaskan
genggamannya.
“Sudah puas mengamatiku?” tanyanya.
Yoona mengerjap kaget. “Kupikir kau sudah tidur,” bisik
Yoona.
“Walaupun aku mau, tapi aku tidak mungkin tidur dalam posisi
seperti itu. Bagaimana kau bisa pulang kalau aku tidur seperti tadi?” balas
Jonghyun sambil tertawa. Suaranya sudah terdengar jauh lebih baik daripada
sebelumnya.
“Suaramu—“ Yoona menatap cemas pada Jonghyun. “Bagaimana kau
bisa bernyanyi besok kalau suaramu masih seperti itu?”
Sebagai salah satu vokalis, tentunya Jonghyun hampir selalu
ambil bagian dalam lagu-lagu CNBLUE. Terlebih lagi ada beberapa lagu yang
menggunakan vokal Jonghyun secara menyeluruh.
“Jungshin tadi membantuku menyanyikan beberapa part saat rehearsal. Kurasa kalau besok suaraku masih belum memungkinkan
untuk bernyanyi terlalu banyak, maka Jungshin bisa menggantikanku,” jelas
Jonghyun.
Sesaat mereka sama-sama terdiam. Jonghyun masih menyandarkan
kepalanya di bahu Yoona sementara gadis itu bermain-main dengan rambut Jonghyun
yang mulai kehilangan warna pirang-nya.
“Kau harus menjaga kesehatanmu. Kalau kau punya waktu untuk
tidur lebih awal, maka tidurlah lebih awal. Istirahat yang cukup. Kau masih
harus menyelesaikan world tour-mu dan
belum lagi undangan tampil di acara-acara lain. Kalau kau tidak menjaga
kesehatanmu dengan baik, bagaimana kau bisa bekerja dengan baik juga?” Yoona
mulai mengomeli Jonghyun.
Alih-alih merasa kesal, Jonghyun justru senang kalau Yoona
mulai mengomelinya seperti itu. Ia sangat suka melihat ekspresi gadis itu dan
nada suaranya saat sedang mengomelinya tentang sesuatu. Baginya tidak ada yang
lebih menyenangkan daripada menyadari bahwa gadis itu memperhatikannya dan
peduli padanya.
“Kyuhyun-oppa
menitipkan salam untukmu.” Yoona baru teringat pada titipan salam dari Kyuhyun.
“Hhmm. Tadi ia juga sudah meneleponku. Ia bercerita padaku
kalau kalian berdua menjadi MC bersama Taecyeon-hyung,” gumam Jonghyun.
“Ne. Waeyo? Kau
cemburu?” goda Yoona.
“Anio. Itu hanya
pekerjaan kan? Kau juga tidak boleh cemburu kalau suatu saat nanti aku juga
menjadi MC dengan diapit dua gadis cantik,” lanjut Jonghyun sambil tersenyum
yang membuatnya mendapat tepukan pelan di dahinya dari Yoona.
Jonghyun kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Yoona.
Senyuman masih tertempel di wajahnya.
“Pulanglah. Aku sudah merasa jauh lebih baik karenamu,” ucap
Jonghyun pelan.
“Benarkah kau sudah tidak apa-apa?” Yoona kembali mengangkat
tangannya untuk menyentuh kening Jonghyun tetapi laki-laki itu terlebih dulu
menangkap tangannya untuk ketiga kalinya dan menggenggamnya lebih erat dari
sebelumnya.
“Aku benar-benar sudah merasa lebih baik dan aku harus
berterima kasih padamu untuk itu,” lanjut Jonghyun dengan nada lembut. “Besok
pagi kau sudah harus terbang kembali ke Korea kan?”
Yoona masih memandang Jonghyun dengan khawatir, terutama
setelah laki-laki itu seolah mencegahnya untuk mengecek suhu tubuhnya. Namun melihat
Jonghyun yang tersenyum padanya seperti itu membuat Yoona tidak bisa berkata
apa-apa lagi. Gadis itu akhirnya hanya menghela napas.
“Baiklah. Aku akan pulang, tapi kau harus berjanji padaku
kalau kau akan langsung tidur setelah ini, araseo? Aku akan meminta Yonghwa-oppa dan yang lainnya mengawasimu. Kalau
kau melanggarnya, maka aku tidak mau bicara padamu selama seminggu,” ancam
Yoona.
Jonghyun tertawa sambil mengacak pelan rambut Yoona. “Araseo. Aku akan langsung tidur setelah
ini. Kau boleh memastikannya pada Yonghwa-hyung,
Minhyuk atau Jungshin nanti,” sahut Jonghyun.
Yoona tersenyum lebar dan bangkit berdiri. Jonghyun
mengikutinya. Selama beberapa saat mereka hanya berpandangan dengan senyum di
wajah masing-masing. Jonghyun tiba-tiba menarik Yoona mendekat dan mengecup
lembut kening gadis itu.
Mereka berdua saling melempar senyum selama beberapa detik
lagi. Kemudian Jonghyun membawa Yoona keluar menemui member CNBLUE yang lain.
Yonghwa nampak sudah kembali terlelap di salah satu sofa sementara Jungshin dan
Minhyuk sedang bermain game. Mereka berdua mendongak ketika mendengar suara
pintu dibuka.
“Noona, kau sudah
mau pulang?” tanya Jungshin.
“Ne. Aku harus
segera kembali supaya member-ku tidak khawatir. Managerku juga sudah menunggu
dibawah,” jawab Yoona sambil memakai kembali topinya.
“Kajja! Aku akan
mengantarkanmu sampai bawah,” ucap Jonghyun.
“Anio. Kau
istirahat saja. Aku bisa pergi sendiri,” tolak Yoona.
“Tapi ini sudah tengah malam. Aku tidak mungkin membiarkanmu
pergi sendiri walaupun hanya turun sampai ke parkiran bawah,” kata Jonghyun.
“Biar aku saja yang menemani Yoona-noona, hyung,” tawar Jungshin.
Bukannya merasa senang, Jonghyun justru melotot pada
Jungshin. “Anio! Aku tidak akan
membiarkanmu!” tukas Jonghyun cepat.
Minhyuk terkekeh pelan. Hyung
kedua-nya itu memang tidak pernah membiarkan Jungshin dekat-dekat dengan Yoona.
Minhyuk menduga hal itu karena Jungshin sering menyebut Yoona sebagai tipe
idealnya ketika mereka baru debut. Biasanya Jonghyun bukan tipe orang yang
pencemburu, tapi sepertinya Jungshin adalah pengecualian.
“Kalau begitu aku saja, hyung.”
Kini giliran Minhyuk yang menawarkan diri.
Jonghyun menatap Minhyuk dengan tatapan seolah menilai
sebelum menyanggupinya. “Baiklah,” kata Jonghyun.
Minhyuk segera berdiri sambil terkekeh menatap Jungshin. “Noona mau pergi sekarang?”
“Ne—Ah, tunggu
dulu, aku hampir lupa! Minhyuk-ssi, Jungshin-ssi, bisakah kalian memastikan
kalau Jonghyun akan langsung tidur setelah ini? Kalau dia tidak melakukannya,
laporkan saja padaku, eoh?” Yoona benar-benar ingin memastikan Jonghyun
menurutinya. Jonghyun yang mendengarnya hanya tertawa.
“Araseo, noona. Aku
akan menunggui Jonghyun-hyung sampai
ia tidur dan aku akan langsung melapor pada noona
kalau ia tidak melakukannya,” sahut Jungshin segera.
“Gomapta,
Jungshin-ssi, Minhyuk-ssi,” balas Yoona sambil tersenyum.
“Pulanglah sekarang. Jaga dirimu baik-baik,” pesan Jonghyun
yang belum melepaskan genggaman tangannya pada Yoona.
“Ne. Istirahatlah
dan cepat sembuh. Take care,” ucap
Yoona.
“Kau juga. Take care,”
kata Jonghyun lagi sambil memberikan kecupan kilat di bibir Yoona. Kedua dongsaeng-nya mengeluh keras-keras
melihat hal itu tetapi hanya ditanggapi dengan tawa oleh Jonghyun dan Yoona.
“Aku pulang dulu,” ujar Yoona pada Jonghyun. Minhyuk sendiri
sudah menunggu di pintu untuk mengantar Yoona turun dan memastikan yeojachingu hyung-nya itu bertemu dengan
manager SNSD yang menunggu di bawah.
“Kita akan bertemu di Seoul kan? Hubungi aku kapanpun kau
sudah merasa lebih baik. Do your best for
tomorrow night. Good luck,” lanjut Yoona.
Jonghyun mengangguk. “I’ll
always do my best. Terima kasih sudah datang kemari dan membuatku merasa
lebih baik, Yoona-ssi,” ucap Jonghyun dengan nada tulus sambil tersenyum lebar.
“Anytime,
Jonghyun-ssi,” balas Yoona sambil melambaikan tangannya dan melangkah pergi
bersama Minhyuk.
.
END
.
Please leave your comment.
*Mini-kamus
suka ma fanfic yg kamu buat,,,
BalasHapus