Title: Take Care (2)
Author: Felicia Rena
Rating: 13+/T
Genre: Romance (maybe)
Main Cast: Im Yoona, Lee Jonghyun
Other Cast: SNSD, CNBLUE
Author's Note: FF ini sekuel dari FF sebelumnya yang berjudul "Take Care". FF ini dibuat dengan alasan yang sama dengan prekuelnya. Hari Jum'at kemarin beberapa fanpage bilang kalo Yoona eonni lagi kena anemia :(. Rest well, eonni. :)
NO PLAGIAT, Please...:)
.
.
.
Yoona
memasuki dorm-nya dengan wajah lesu. Tangan kanannya sesekali memijit
pelipisnya yang terasa pusing. Semalaman tadi ia tidak pulang dikarenakan ada
syuting iklan dan baru bisa kembali ke dorm-nya setelah subuh.
Suasana
dorm SNSD masih sepi. Yoona menduga member-member lain pastilah masih berada di
tempat tidur masing-masing. Kemarin memang kebetulan semua member tidak
memiliki jadwal apapun kecuali Yoona dan Yuri yang masih berada di lokasi
syuting sampai sekarang. Kesempatan seperti itu memang biasanya mereka gunakan
untuk beristirahat.
“Eonni, kau sudah pulang?” Seohyun muncul
dari arah dapur dan menyapa Yoona. Maknae SNSD itu memang selalu bangun lebih
pagi dari para eonni-nya.
Yoona
hanya menganggukkan kepalanya sambil merebahkan diri di atas sofa. Dengan kedua
mata terpejam, Yoona masih terus memijat pelipisnya. Ia tidak boleh sakit.
Tidak hari ini. Mereka punya jadwal tampil di panggung Music Bank malam ini.
“Ada
apa, eonni? Kau terlihat pucat.
Apakah kau sakit?” Seohyun mendekati Yoona dengan wajah khawatir. Gadis
berambut hitam panjang itu duduk di sebelah Yoona dengan segelas susu di
tangannya. Ia terus menatap Yoona dengan cemas sampai yang di tatap membuka
matanya.
“Entahlah,
Hyun. Aku merasa pusing dan lemas sejak tadi,” keluh Yoona.
“Eonni mau minum obat? Biar ku ambilkan
ya?” tawar Seohyun.
“Tidak
perlu. Kurasa aku hanya kelelahan. Aku hanya butuh istirahat. Setelah istirahat
aku pasti akan baik-baik saja,” ujar Yoona sambil sedikit memaksakan seulas
senyum.
Seohyun
masih menatap Yoona dengan khawatir ketika eonni-nya
itu bangkit berdiri dan hendak berjalan menuju kamarnya. Kekhawatiran Seohyun terbukti ketika baru
setengah jalan, Yoona tiba-tiba ambruk dan kehilangan kesadarannya.
“YOONA
EONNI!”
.
“Eisha-nim, bagaimana keadaannya?” tanya
Taeyeon pada seorang dokter yang khusus menangani artis-artis dibawah naungan
SM Entertainment.
“Yoona
mengalami anemia. Sepertinya dia kelelahan dan kekurangan asupan gizi. Apakah
dia sering melewatkan jam makannya akhir-akhir ini?” tanya dokter itu.
“Ne. Dia sibuk dengan berbagai pekerjaan
akhir-akhir ini sampai tidak punya waktu untuk makan dan kurang tidur,” jawab
Jessica yang menemani Taeyeon menemui dokter.
“Begitu
rupanya. Pantas saja.” Dokter tersebut menganggukkan kepalanya. “Kudengar
kalian akan tampil di acara Music Bank malam ini?”
“Ne, kami dijadwalkan tampil di acara itu
malam ini. Tapi, bagaimana dengan Yoona? Apakah lebih baik dia beristirahat
saja? Aku khawatir terjadi sesuatu padanya,” kata Jessica.
“Bagaimana
menurut Anda, eisha-nim?” tanya
Taeyeon.
“Melihat
sifat Yoona, sepertinya dia akan menolak habis-habisan jika kita melarangnya
untuk tampil malam ini,” ucap sang dokter. Taeyeon dan Jessica mengangguk
mengiyakan.
“Kalau
begitu, biarkan ia tampil malam ini jika ia memang merasa sudah cukup kuat
untuk berdiri di atas panggung. Tetapi sebelumnya, kalian harus memastikan
kalau ia akan beristirahat dan makan makanan yang bergizi sekarang sampai sore
nanti. Aku akan memberikan resep obat, suplemen dan vitamin yang diperlukan,”
lanjut dokter sambil menuliskan resep di selembar kertas.
“Baiklah,
eisha-nim. Kami pasti akan memastikan
Yoona beristirahat dan makan yang cukup,” ujar Taeyeon.
“Baiklah
kalau begitu. Aku akan memberikan resepnya pada manajer kalian. Kalian jaga
saja Yoona dan katakan padanya untuk tetap berada di tempat tidur kalau ia
ingin tetap tampil malam ini,” kata dokter yang dijawab dengan anggukan oleh
Taeyeon dan Jessica.
“Kamsahamnida, eisha-nim,” ucap Taeyeon
dan Jessica setelah mengantarkan sang dokter ke pintu depan.
“Apakah
Yoona sudah bangun?” tanya Jessica pada Sooyoung yang berdiri di depan pintu
kamar Yoona yang terbuka.
Belum
sempat Sooyoung menjawab, mereka sudah mendengar suara Tiffany yang cukup keras
dari dalam kamar.
“Yoona-ya!
Kau sudah bangun? Syukurlah!” Tiffany langsung mendekat ke arah Yoona ketika
melihat dongsaeng-nya membuka kedua
kelopak matanya yang pucat.
“Eonni, apa yang kau rasakan sekarang?
Apa kau masih merasa pusing?” tanya Seohyun.
“Gwenchanayo,” jawab Yoona dengan suara
pelan. “Apa yang terjadi?”
“Eonni tadi tiba-tiba pingsan. Aku sangat
takut terjadi sesuatu padamu,” jelas Seohyun.
“Seohyunie
sangat khawatir padamu, Yoong. Ia sampai berteriak-teriak membangunkan kami
semua setelah itu,” tambah Tiffany. “Eisha-nim
tadi juga sudah memeriksamu.”
“Eisha-nim bilang kau mengalami anemia.
Jadi sekarang kau harus beristirahat dan jangan bangun dari tempat tidur. Kalau
kau melanggarnya, dengan sangat terpaksa kami tidak mengijinkanmu tampil di
Music Bank nanti malam. Ara?” kata
Taeyeon tegas.
“Araseo, eonni,” jawab Yoona sambil
menganggukkan kepalanya pelan.
.
Jonghyun
melangkahkan kakinya keluar melewati pintu kedatangan. Setelah beberapa hari
beraktivitas di Jepang, akhirnya hari ini ia kembali menginjakkan kaki di
Seoul. Malam ini CNBLUE bahkan sudah mempunyai jadwal untuk tampil di acara
Music Bank.
“Kita
masih punya waktu beberapa jam untuk makan dan beristirahat. Pukul tiga sore
nanti kita sudah harus berada di KBS Hall untuk rehearsal.” Yonghwa memberitahu para membernya sementara mereka
berjalan beriringan sambil menarik koper masing-masing.
“Syukurlah
aku masih punya waktu untuk istirahat. Aku merasa tubuhku seperti akan rontok
kalau aku tidak segera istirahat,” ucap Jungshin.
“Istirahatlah,”
kata Yonghwa. “Kau juga, Jonghyunie. Kemarin kau belum benar-benar sembuh dan
sudah terbang lagi ke Jepang. Sekarang gunakan setiap waktu luang yang kalian
miliki untuk beristirahat. Kita tidak tahu kapan kita akan memiliki waktu untuk
beristirahat lagi.”
Jonghyun,
Minhyuk dan Jungshin hanya menganggukkan kepala masing-masing mendengar
perkataan Yonghwa. Dalam hati mereka membenarkan ucapan leader mereka itu.
Seperti
biasanya, tanpa mempedulikan jepretan kamera fans yang mengarah padanya,
Jonghyun mulai mengeluarkan ponselnya. Jari-jarinya langsung beraksi menekan
sebuah nomor. Ia menempelkan ponselnya ke telinga setelah menekan tombol
panggil.
Ketiga
member CNBLUE lain sama sekali tidak ada yang mengeluarkan suara ataupun
pertanyaan melihat Jonghyun yang sudah sibuk dengan ponselnya. Mereka semua
tahu rutinitas baru Jonghyun yang dimulai sejak beberapa waktu lalu. Jonghyun
akan sibuk dengan ponselnya setiap kali mereka turun dari pesawat yang membawa
mereka ke luar negeri ataupun kembali ke dalam negeri.
Jonghyun
mendengar nada sambung selama beberapa saat sebelum akhirnya terdengar suara
seorang gadis di seberang sana.
“Yeoboseyo?”
.
“Yoona-ya,
kau harus makan!” perintah Hyoyeon dengan kedua tangan bertengger di pinggang
rampingnya.
“Tapi
aku selalu merasa mual setiap satu sendok masuk, eonni,” rengek Yoona.
“Itu
karena kau sakit, Yoona-ya. Kalau kau mau sembuh, tahan dulu dan habiskan
makananmu,” kata Hyoyeon.
“Ada
apa?” Tiffany dan Jessica masuk ke kamar Yoona. Mereka memandang heran pada
Hyoyeon yang masih berkacak pinggang.
“Yoona
bilang dia tidak mau makan,” jelas Hyoyeon.
“Yoona-ya,
kau harus makan kalau kau mau ikut tampil malam ini. Bagaimana kau bisa punya
tenaga kalau kau tidak makan?” bujuk Jessica.
“Tapi,
eonni—“
Suara
dering ponsel Yoona tiba-tiba terdengar dan membuat semua yang berada di dalam
kamar menoleh ke arah sumber suara. Tiffany yang berada paling dekat dengan
meja dimana ponsel itu diletakkan segera meraihnya dan membaca yang tertera di
layar.
“It’s Collin,” goda Tiffany sambil
memperlihatkan layar ponsel Yoona pada Hyoyeon dan Jessica sebelum menyerahkan
ponsel itu ke Yoona.
“Kalian
tidak memberitahu Jonghyun kan?” Yoona tiba-tiba memandang ketiga eonni-nya dengan cemas.
“Memberitahu
apa? Kalau kau sakit? Tidak—setidaknya, belum,” jawab Hyoyeon.
“Jangan
beritahu dia!” pesan Yoona sebelum menekan tombol jawab pada ponselnya yang
masih berdering.
“Yeoboseyo?” Yoona menempelkan ponselnya
ke telinga. Keningnya sedikit berkerut menatap Tiffany, Jessica dan Hyoyeon
yang tiba-tiba tersenyum menggoda padanya.
“Yeoboseyo. Apakah aku mengganggumu? Apa
kau masih tidur?” Terdengar suara berat seorang laki-laki di seberang sana.
“Anio,” balas Yoona. “Ada apa? Apakah kau
sudah sampai di Seoul?”
“Ne. Aku baru saja keluar dari pintu
kedatangan.” Sudah menjadi kebiasaan bagi Jonghyun dan Yoona untuk saling
memberi kabar setiap kali mereka bepergian, terutama ke luar negeri.
“Oh,
begitu,” ucap Yoona. “Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Kembali ke
dorm?”
“Sepertinya
begitu. Yonghwa-hyung ingin kami
semua beristirahat dulu sebentar sebelum berangkat untuk rehearsal nanti sore,” kata Jonghyun.
“Benar
apa yang dikatakan oleh Yonghwa-oppa.
Kau harus banyak beristirahat. Kemarin kau sudah langsung terbang lagi ke
Jepang padahal kau belum benar-benar sembuh kan? Selain itu, jangan lupa
makan,” ujar Yoona sambil menghindari Hyoyeon yang melotot padanya dan mencoba
merebut ponselnya.
Jonghyun
tertawa kecil. Menurutnya, walaupun Yoona lima belas hari lebih muda darinya,
namun jika sedang menasehatinya seperti itu, Yoona terdengar seperti noona baginya. Dan Jonghyun sangat
menyukai hal itu.
“Araseo. Kau tidak perlu khawatir.
Yonghwa-hyung pasti akan
mengawasiku,” balas Jonghyun sambil melirik Yonghwa yang sedang menatapnya
dengan kedua alis terangkat bingung.
“Baguslah
kalau begitu,” lanjut Yoona yang sesekali masih menghindari Hyoyeon yang belum
berhenti mencoba mengambil ponselnya.
Selama
beberapa saat Jonghyun hanya terdiam. Yoona baru akan memanggil nama Jonghyun
untuk memastikan apakah sambungan telepon terputus atau tidak ketika suara
Jonghyun kembali terdengar.
“Apa
kau baik-baik saja? Suaramu terdengar lebih pelan dan tidak terdengar seperti
biasanya. Apa kau sakit?” tanya Jonghyun.
“Ne? Ah, aku baik-baik saja kok. Kau
tenang saja dan tidak perlu mengkhawatirkanku,” jawab Yoona.
“Benarkah?”
Jonghyun masih merasa curiga. “Kau tidak sedang sakit?”
“Aku
baik-baik saja,” jawab Yoona lagi dengan lebih meyakinkan.
Sesaat
kembali tidak ada tanggapan dari Jonghyun. Setelah sekitar sebelas detik,
barulah Jonghyun kembali berbicara.
“Baiklah
kalau begitu. Ah, aku harus pergi sekarang,” kata Jonghyun. “Dengar, sakit
ataupun tidak, kau juga harus banyak beristirahat dan makan teratur, araseo?”
“Araseo,” ucap Yoona. Seulas senyum
terukir di bibirnya.
“Sampai
jumpa nanti malam,” tambah Jonghyun.
“Ne. Sampai jumpa,” balas Yoona sebelum
sambungan terputus.
“Kenapa
kami tidak boleh memberitahu Jonghyun?” tanya Tiffany heran begitu Yoona
menurunkan ponsel dari telinganya.
“Aku
tidak mau merepotkannya, eonni. Dia
baru saja sembuh dari sakitnya,” jawab Yoona.
“Kalau kau tidak makan sekarang, Taeyeon tidak
akan mengijinkanmu ikut perform nanti malam. Bagaimana kami bisa memberitahu
Jonghyun kalau ia nanti bertanya?” ujar Jessica.
“Eonni—“ Yoona kembali merengek.
“Sudahlah, aku akan menelepon Jonghyun
sekarang juga dan memberitahunya kalau kau sedang sakit,” ancam Hyoyeon yang akhirnya
berhasil merebut ponsel Yoona.
“Hyoyeon
eonni, andwae!” cegah Yoona sambil
berusaha merebut kembali ponselnya.
“Kalau
begitu dengarkan aku dan habiskan makananmu,” perintah Hyoyeon tegas.
Yoona
mengerucutkan bibirnya. Ia tidak bisa lagi melawan tiga eonni yang berdiri di depannya dengan tatapan mengancam.
“Araseo,” ucap Yoona dengan lemas.
.
“Kau
yakin sudah merasa sehat?” tanya Yuri dengan nada khawatir.
Yoona
mengangguk meyakinkan. Yuri adalah orang kesekian yang bertanya seperti itu
padanya sejak mereka berangkat ke KBS Hall. Sepanjang hari tadi akhirnya Yoona
menuruti semua perkataan eonnideul-nya
supaya dia diijinkan untuk tampil malam ini. Walaupun Yoona berkata bahwa dia
sudah sehat, tetapi para member lain tetap saja mengkhawatirkannya.
Yoona
sendiri memang sudah merasa lebih baik walaupun sesekali kepalanya masih terasa
pusing. Jika member SNSD lain sedang tidak memperhatikannya, Yoona akan kembali
memijat pelipisnya berusaha mengusir rasa pusing yang sesekali menyerangnya.
“Wajahmu
masih terlihat sedikit pucat, Yoong,” imbuh Sooyoung.
“Gwenchanayo. Sungguh, aku baik-baik
saja,” kata Yoona yang entah untuk keberapa kalinya juga.
Kesembilan
member SNSD baru saja menyelesaikan rehearsal
mereka yang sekaligus merupakan rehearsal
terakhir untuk acara Music Bank nanti malam. Di acara nanti SNSD akan tampil
paling akhir sebagai penutup. Sementara itu CNBLUE yang tampil di tengah-tengah
acara sudah menyelesaikan rehearsal mereka
sejak tadi.
“Kau,
Im Yoona!” Taeyeon langsung menarik Yoona yang sepertinya sudah akan berjalan
entah kemana. “Kembali ke ruang ganti kita dan istirahatlah dulu. Jangan banyak
berjalan-jalan. Kau bisa bertemu dengan Jonghyun nanti.”
“Eonni-ya,” rajuk Yoona. “Aku sudah lama
tidak bertemu dengannya. Aku ingin tahu apakah dia masih sakit atau tidak.”
“Ya! Im Yoona, yang sedang sakit sekarang
itu kau! Lihat, wajahmu saja masih pucat begitu. Pokoknya ayo kembali ke ruang
ganti!” Taeyeon mendadak berubah menjadi galak dan menarik Yoona kembali ke
ruang ganti mereka tanpa mempedulikan rengekan image SNSD itu.
“Yoona-ya!”
Yoona dan Taeyeon sama-sama menoleh mendengar panggilan itu.
“Jonghyun-ah!”
Yoona langsung tersenyum lebar ketika melihat Jonghyun setengah berlari ke
arahnya.
“Annyeonghaseyo!” Jonghyun dan Taeyeon
saling bertukar sapaan.
“Disini
kau rupanya. Aku mencari ruang ganti SNSD sejak tadi, tapi yang lain bilang
kalau kau belum kembali,” ucap Jonghyun yang juga tersenyum lebar.
“Ne, aku baru akan kembali ke sana
bersama Taeyeon eonni,” jelas Yoona.
“Taeyeon-ah.”
Manager SNSD tiba-tiba muncul dan memanggil Taeyeon. “Perwakilan dari setiap
artis yang akan tampil diminta berkumpul sekarang.”
“Ah,
araseo, oppa. Aku akan segera
kesana,” ujar Taeyeon.
“Jonghyun-ssi,
bolehkah aku meminta tolong padamu untuk mengantarkan Yoona kembali ke ruang
ganti kami?” tanya Taeyeon pada Jonghyun.
“Tentu
saja,” jawab Jonghyun sambil tersenyum.
“Gomawoyo,” balas Taeyeon. “Yoona-ya, jangan
lupa pesanku tadi, ne?”
“Araseo, eonni,” ucap Yoona sambil
mengangkat ibu jari kanannya.
Taeyeon
tersenyum pada Yoona dan Jonghyun sebelum melangkah pergi mengikuti managernya.
Sepeninggal Taeyeon, Jonghyun tiba-tiba mengernyitkan dahinya seperti sedang
berpikir sambil menatap wajah Yoona. Melihat Jonghyun menatapnya dengan aneh
membuat Yoona balas menatap laki-laki itu bingung.
“Ada
apa? Apa ada sesuatu yang aneh di—“
“Kau
terlihat pucat. Apakah kau sakit?” potong Jonghyun sebelum Yoona selesai
berbicara.
“Ah,
aniya. Aku baik-baik saja,” jawab
Yoona. Dalam hatinya dia berharap semoga rasa pusingnya tidak mendadak kembali
menyerangnya.
“Jangan
berbohong padaku,” kata Jonghyun. “Kajja, kita kembali ke ruang gantimu. Lebih
baik kau beristirahat dulu. Kau harus punya banyak tenaga untuk perform nanti
kan?”
“Jangan
khawatir, aku baik-baik saja kok,” ulang Yoona, namun dia tetap mengikuti
Jonghyun yang sudah melangkah pergi.
“Araseo. Baiklah. Baiklah. Tapi aku tetap
ingin kau beristirahat sampai waktunya kau untuk perform nanti,” ujar Jonghyun.
Mereka
sudah hampir mencapai ruang ganti SNSD ketika tiba-tiba Yoona merasa kembali
kehilangan keseimbangannya. Gadis itu mungkin akan jatuh lagi jika saja
Jonghyun tidak menangkap lengannya. Yoona memejamkan matanya dan memegang
kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit.
“Yoona-ya!”
panggil Jonghyun yang terlihat sangat khawatir. “Gwenchana?”
Yoona
tidak menjawab pertanyaan Jonghyun. Ia sibuk memijit pelipisnya dengan harapan
rasa pusingnya akan berkurang. Anemianya tidak boleh kambuh sekarang. Tidak di
saat seperti ini.
Yoona
membuka matanya dengan terkejut ketika ia tiba-tiba merasa tubuhnya melayang.
Jonghyun rupanya memutuskan untuk menggendong Yoona ala bridal style.
“Jonghyun-ah,
bagaimana kalau ada yang melihat kita?” bisik Yoona pelan.
“Semua
staff pasti sedang sibuk mempersiapkan panggung utama saat ini,” balas Jonghyun
cuek.
Untungnya
kata-kata Jonghyun terbukti benar. Mereka berdua berhasil mencapai ruang ganti
SNSD tanpa bertemu dengan staff ataupun idol lain. Jonghyun membuka pintu
dengan tangan kanannya.
“Yoona-ya!”
Jessica dan Yuri yang sedang duduk di sofa langsung melompat berdiri melihat
Yoona yang masih digendong oleh Jonghyun.
“Ada apa? Apa yang terjadi?” Tiffany menutup
majalah yang sedang dibacanya dan langsung mendekati Yoona dan Jonghyun.
“Turunkan
aku,” pinta Yoona pada Jonghyun. “Aku baik-baik saja.”
Jonghyun
terlihat berpikir sesaat. “Aku akan menurunkanmu di sofa,” katanya.
Jonghyun
membawa Yoona menuju sofa yang tadi diduduki oleh Jessica dan Yuri. Member SNSD
lain yang sedang berada dalam ruangan itu mengikuti langkah Jonghyun dari
belakang.
Jonghyun
menurunkan Yoona di atas sofa. Sesekali Yoona masih tampak mengernyit sambil
memejamkan matanya seolah menahan sesuatu.
“Yoona-ya,
gwenchana?” tanya Jessica yang mulai
cemas.
“Ini
minumlah.” Yuri mendekati Yoona sambil membawa sebotol air mineral beserta
obat-obat dan vitamin yang harus dikonsumsi oleh Yoona.
Yuri
ikut duduk di samping Yoona dan membantunya meminum obat-obat dan vitamin
sesuai resep yang diberikan oleh dokter mereka tadi.
“Istirahatlah
dulu, Yoong,” ujar Yuri setelah Yoona menelan semua obat dan vitaminnya.
“Jangan
banyak bergerak. Simpan tenagamu kalau kau masih ingin perform,” tambah
Jessica.
“Apakah
Yoona memang sedang sakit?” tanya Jonghyun pada Tiffany yang berdiri
disebelahnya.
“Ne. Yoona sebenarnya punya anemia dan
sekarang penyakitnya itu kambuh lagi,” jelas Tiffany. “Tadi pagi dia bahkan
sempat pingsan.”
Yoona
membiarkan Tiffany menjelaskan semuanya pada Jonghyun namun ia sendiri tidak
berani menatap laki-laki itu. Ia takut Jonghyun akan marah padanya karena tidak
mengatakan apa-apa tentang penyakitnya.
“Jonghyun-ssi,
bisakah kau menjaga Yoona sebentar? Kami akan menemui Taeyeon dan yang lain
sekarang,” ujar Jessica yang sebenarnya berniat memberi ruang bagi Yoona dan
Jonghyun. Ia tahu kalau Yoona tidak memberitahu Jonghyun tentang anemia-nya dan
Jonghyun pasti ingin penjelasan dari Yoona.
“Ne,” jawab Jonghyun sambil menganggukkan
kepalanya.
Jessica
menatap Yuri dan Tiffany penuh arti. Yuri dan Tiffany yang mengerti arti
tatapan Jessica langsung mengikutinya keluar ruangan.
Sepeninggal
Jessica, Yuri dan Tiffany, Jonghyun duduk di samping Yoona yang masih takut
untuk menatapnya. Di luar dugaan Yoona, Jonghyun tiba-tiba mengangkat tangannya
dan mengelus rambutnya dengan lembut.
“Kenapa
kau tidak mengatakan apa-apa padaku?” tanya Jonghyun pelan. Tangan kanannya
masih tetap membelai lembut rambut Yoona.
“Aku
tidak ingin kau khawatir. Aku juga tidak ingin merepotkanmu, apalagi kau baru
saja sembuh dari sakit,” terang Yoona.
“Babo-ya,” kata Jonghyun setengah
mendengus setengah tertawa.
“Mwo? Ya! Apa yang kau katakan?” Yoona
memukul bahu Jonghyun.
“Aku
bilang kau itu bodoh sekali,” ulang Jonghyun sambil terkekeh. “Kau takut
merepotkanku eh? Padahal kau juga merepotkan dirimu sendiri ketika aku sakit. Waeyo?”
“Wajar
saja kan? Aku khawatir padamu,” jawab Yoona cepat.
“Lalu
kenapa kau tidak ingin aku khawatir padamu?” Jonghyun mengangkat kedua alisnya.
Yoona
menggembungkan kedua pipinya yang membuat Jonghyun semakin terkekeh. Laki-laki
itu menjawil pelan pipi Yoona untuk menunjukkan rasa gemas-nya.
“Kau
perform di urutan terakhir kan? Masih ada waktu sekitar satu jam lagi,” ujar
Jonghyun sambil melihat ke arah jam dinding yang tertempel di atas meja-meja
rias.
“Tidurlah
dulu. Aku akan tetap disini menemanimu sampai waktuku untuk perform,” lanjut
Jonghyun.
“Wae? Kenapa menatapku seperti itu?
Tenang saja, aku tidak akan macam-macam,” ucap Jonghyun sambil mengangkat kedua
tangannya ketika melihat Yoona menatapnya dengan tatapan aneh.
“Aniya, aku percaya padamu,” balas Yoona.
Gadis itu kemudian meletakkan kepalanya di bahu Jonghyun dan memejamkan
matanya.
Jonghyun
tersenyum melihat Yoona yang sudah memejamkan kedua matanya. Ia kemudian
melingkarkan tangan kanannya ke belakang untuk merangkul Yoona.
“Apa
kau ingat waktu di Beijing aku juga melakukan hal seperti yang kau lakukan
sekarang?” tanya Jonghyun sambil tertawa kecil.
“Tentu
saja aku ingat. Kau membuat bahuku sakit, tahu?” gurau Yoona dengan mata yang
masih terpejam.
Jonghyun
tertawa. “Tidurlah sekarang. Kau pasti akan merasa lebih baik setelah bangun
nanti.”
Yoona
mengangguk pelan. Entah sejak kapan ia merasa rasa pusing sudah mulai
meninggalkan dirinya dan perlahan ia masuk ke dalam alam mimpinya.
.
“Ne, aku sudah sehat sekarang. Jangan
khawatirkan aku. Besok kau akan berangkat ke Jepang lagi?” kata Yoona dengan
ponsel menempel di telinganya. “Ne,
araseo.”
Yoona
berjalan keluar dari gedung KBS Hall bersama Jessica. Ketujuh member SNSD
lainnya sudah mendahului mereka berdua. Walaupun berjalan berdua, namun sejak
tadi Yoona hanya berbicara pada ponselnya dan membuat Jessica sesekali
mengerucutkan bibirnya karena merasa diacuhkan.
“Maaf
aku tidak bisa menemuimu lagi setelah acara selesai tadi. Kami harus cepat
kembali ke dorm dan bersiap-siap untuk penerbangan besok,” ucap Jonghyun di
seberang sana.
“Araseo. Tidak apa-apa. Lagipula aku juga
sudah merasa jauh lebih baik,” ujar Yoona sambil tersenyum lebar. “Gomawo.”
“Terima
kasih untuk apa?” tanya Jonghyun bingung.
“Terima
kasih karena kau sudah membuatku merasa lebih baik,” ungkap Yoona.
“Aniyeyo. Aku hanya melakukan hal yang
sama seperti yang kau lakukan padaku ketika aku sakit,” balas Jonghyun sambil
ikut tersenyum.
Sebelum
Yoona bisa membalas kata-kata Jonghyun, Jessica yang berjalan di sebelahnya
sudah berbisik dengan suara cukup keras. “Aaah, aku juga ingin punya seorang namjachingu!”
.
END
.
Please leave your comment.
*BONUS
[PIC] Yoona entering KBS Music Bank Studio
credit: SamYang
[PIC] Yoona leaving KBS Music Bank Studio
credit: Cin
deerburning so sweet <3
BalasHapussquel thor