Title: Saengil Chukhahaeyo: Nothing Better (sequel Saengil Chukhahaeyo: In the Beach)
Author: Felicia Rena
Rating: PG-17/T
Genre: Romance (maybe)
Main Cast: Im Yoona, Lee Jonghyun
Other Cast: SNSD
Author's note: FF ini merupakan sekuel dari birthday fic berjudul "Saengil Chukhahaeyo: In the Beach" yang diposting sebelum ini. Kalau pada FF sebelumnya dibuat untuk merayakan ulangtahun Lee Jonghyun CNBLUE, FF kali ini dibuat untuk merayakan ulangtahun Im Yoon Ah SNSD. Terlambat sehari sebenarnya (May 30th). Mianhae eonni. Saengil Chukhahaeyo!
NO PLAGIAT, PLEASE! :)
.
.
“Saengil Chukhahaeyo, Yoona-ah!”
Yoona
tersenyum lebar ketika melihat eonni-nya
membawa sebuah cake berhiaskan buah favoritnya, strawberry, sambil menyanyikan
lagu selamat ulangtahun untuknya.
“Waa,
gomawo, eonni,” ucap Yoona.
Tiffany
meletakkan cake yang dibawanya di atas meja di depan Yoona. Sementara itu
Seohyun mulai memasang lilin di atas cake strawberry itu.
“Make a wish, Yoong,” seru Yuri yang
terlihat sangat bersemangat.
Yoona
hanya tersenyum sambil menangkupkan kedua tangannya di depan, menutup matanya dan mulai mengucapkan
permohonannya tanpa suara.
“Tiup
lilinnya!” ujar Tiffany ketika Yoona sudah kembali membuka kelopak matanya.
“Hana, dul, set!” Yoona meniup lilinnya
diiringi tepuk tangan dari para member SNSD.
“Let’s take a picture!” seru Taeyeon
sambil menyiapkan kameranya.
Setelah
sesi foto bersama, Taeyeon dan Hyoyeon mulai mengeluarkan makanan-makanan untuk
pesta kecil mereka. Sementara itu Seohyun dan Yuri sedang memberikan kado
ulangtahun mereka untuk Yoona.
Yoona
baru saja menerima kado dari Seohyun ketika dia mendengar ponselnya berbunyi
menandakan panggilan masuk. Yoona mengambil ponselnya yang tergeletak di atas
meja dan tersenyum membaca nama pemanggil yang tertera di layarnya.
“Yeoboseyo,” sahut Yoona setelah menekan
tombol jawab.
“Yoona-ah.”
Terdengar suara seorang namja dari
seberang telepon.
“Jonghyun-ah!”
seru Yoona sambil tersenyum lebar. Jelas sekali bahwa Yoona tidak bisa
menyembunyikan kegembiraannya.
Yuri,
Seohyun, Tiffany dan Sunny yang mendengar Yoona menyebut nama Jonghyun langsung
saling bertukar pandang penuh arti.
“Saengil chukhahaeyo,” ucap Jonghyun.
“Gomawo, Jonghyun-ah,” balas Yoona.
“Apa
yang sedang kau lakukan sekarang?” tanya Jonghyun.
“Ah,
aku sedang bersama eonnideul.
Memangnya kau tidak bisa mendengar suara berisik mereka?” balas Yoona sambil
tertawa. Yuri, Tiffany, Sunny dan Hyoyeon yang sudah ikut bergabung memang
sedang berteriak-teriak menggoda Yoona sekarang.
“Apakah
aku mengganggu?” tanya Jonghyun lagi.
“Tentu
saja tidak,” jawab Yoona cepat.
“Mianhae,” lanjut Jonghyun. “Jeongmal mianhaeyo karena aku tidak bisa
berada disampingmu sekarang.”
“Gwenchana. Aku mengerti kok,” sahut
Yoona.
“Jonghyun-ah,
kenapa kau tidak datang?” seru Hyoyeon.
“Jonghyun-ah,
kau harus kemari sekarang juga!” timpal Yuri.
“Kau
harus datang kemari sekarang atau Yoona akan pergi kencan dengan orang lain
hari ini!” tambah Tiffany.
Yoona
menatap ketiga eonni-nya itu dengan
pandangan yang menyuruh mereka untuk diam, sementara itu Jonghyun tertawa di
seberang sana. Sepertinya namja itu
mendengar semua yang diteriakkan oleh Hyoyeon, Yuri dan Tiffany.
“Ah,
mianhae, Jonghyun-ah. Jangan
pedulikan eonni-ku,” ucap Yoona.
“Arraseo,” kata Jonghyun.
“Ya! Jonghyun-ah! Bukankah Yoona juga
terbang dari Jepang di hari ulangtahunmu?” Hyoyeon memulai lagi.
“Hyoyeon
eonni!”
Jonghyun
kembali tertawa. “Apakah aku harus datang kesana sekarang? Sepertinya SNSD-noona tidak akan melepaskanku jika aku
tidak datang kesana.”
“Aniya,” ujar Yoona. “Tidak usah mempedulikan apa yang mereka
katakan.”
Karena
member SNSD lainnya tidak mau berhenti menggodanya, akhirnya Yoona memutuskan
untuk masuk ke kamarnya setelah memperingatkan member lainnya untuk tidak
mengganggunya.
“Arra. Arra,” ucap Jonghyun. Dari nada
suara namja itu, Yoona bisa
membayangkan kalau saat ini Jonghyun sedang tersenyum geli.
“Ngomong-ngomong,
apakah tidak mahal biaya telepon seperti ini?” tanya Yoona.
“Tidak
apa,” kata Jonghyun sambil terkekeh. “Anggap saja untuk hadiah ulangtahunmu.”
“Ah,
jadi hadiah ulangtahunku hanya telepon seperti ini?” tanya Yoona sambil
memanyunkan bibirnya walaupun dia tahu bahwa Jonghyun tidak bisa melihatnya.
“Ya!
Kau juga hanya membawaku ke pantai,” balas Jonghyun yang disambut dengan tawa
oleh Yoona.
“Kau
ada dimana sekarang? Apakah kau sudah sampai di Melbourne?” tanya Yoona.
“Belum.
Aku masih berada di Sydney sekarang. Nanti siang aku baru akan berangkat ke
Melbourne,” jawab Jonghyun.
“Kapan
kau akan kembali ke Seoul?”
“Menurut
rencana, hari Minggu nanti aku akan kembali ke Seoul. Waeyo? Kau rindu padaku?” tanya Jonghyun dengan nada jahil.
“Aish,
kau ini—“
“Aku
punya hadiah untukmu,” potong Jonghyun.
“Benarkah?
Aigo, sejak kapan kau jadi seperti itu? Bukankah dulu kau pernah bilang kalau
kau tidak suka memberi hadiah?” kata Yoona.
“Memangnya
aku bilang kalau aku akan memberimu suatu barang?” tanya Jonghyun.
“Lalu?
Apa hadiahku?” Yoona balik bertanya dengan bingung.
“Diam
dan dengarkan,” ucap Jonghyun.
Sesaat
tidak ada suara apapun dari Jonghyun, tetapi tidak lama kemudian, Yoona
mendengar suara petikan gitar. Jonghyun memainkan sebuah intro lagu yang indah
sebelum mulai bernyanyi.
It always appeared before me
Your face, I remember
My heart that stopped short
You spitefully took my disfunctional heart
And with your bright smile
That’s how you easily opened my heart
Walaupun hanya melalui telepon, tetapi Yoona bisa mendengar
dengan jelas suara Jonghyun seolah namja
itu bernyanyi di sampingnya. Yoona sangat menyukai suara berat Jonghyun yang
sangat cocok untuk menyanyikan lagu-lagu ballad kesukaannya. Dan tidak ada hal
yang paling disukai Yoona selain Jonghyun yang bernyanyi untuknya. Ya, seperti
sekarang ini.
And
now like a dream my heart
has
gradually stopped by your side
Without
awakening for a single moment,
I
dream an endless dream
Suara
Jonghyun ketika bernyanyi selalu bisa menyentuh Yoona. Yeoja itu bahkan tidak bisa berhenti tersenyum sejak Jonghyun mulai
bernyanyi.
And
now like breathing,
if
you were to always rest by my side
if
you were to always remain this way
nothing
better nothing better than you
nothing
better nothing better than you
Jonghyun
menyelesaikan lagu “Nothing Better” milik Jung Yeop dari Brown Eyed Soul itu
dengan petikan gitarnya.
Yoona
meletakkan ponselnya di atas meja supaya dia bisa menggunakan kedua tangannya
untuk bertepuk tangan. Kemudian dia kembali menempelkan ponsel ke telinganya.
“Gomawo, Jonghyun-ah,” ucap Yoona tulus.
“Keluarlah
dari dorm-mu,” kata Jonghyun.
“Ne?” Yoona mengernyitkan keningnya
bingung.
“Keluarlah,”
ulang Jonghyun dengan suara lembut. Yoona bisa menebak bahwa saat ini Jonghyun
pasti sedang tersenyum.
Tanpa
bertanya lagi, Yoona beranjak keluar dari kamarnya dan melewati para member
SNSD lainnya yang melihatnya keluar dengan bingung.
“Yoona,
kau mau kemana?” tanya Yuri tetapi Yoona hanya terus berjalan menuju pintu
depan.
Yoona
berdiri sesaat dengan tangan di gagang pintu sebelum akhirnya membuka pintu
dorm-nya.
Yoona
membelalakkan kedua matanya dengan kaget. Yeoja
itu bahkan tidak menyadari kalau mulutnya terbuka karena kagetnya. Seorang namja berdiri dihadapannya sambil
tersenyum dengan gitar di tangannya. Lee Jonghyun benar-benar datang!
“Saengil chukhahaeyo.” Suara berat Jonghyun
membuat Yoona sadar bahwa namja di
depannya itu memang nyata dan bukan hanya bayangannya saja.
“Waa!
Jonghyun-ah!”
“Jinjjayo? Jonghyun-ah, kau benar-benar
datang?”
“DAEBAK!”
Para
member SNSD yang mengikuti Yoona keluar langsung heboh ketika melihat Jonghyun
berdiri di depan pintu dorm mereka.
“Yoona-ah,
kenapa kau hanya berdiri saja seperti itu? Apa kau mau menunggu sampai ada
orang yang melihat Jonghyun?” tegur Tiffany.
Yoona
baru mengembalikan kesadarannya setelah mendengar kata-kata Tiffany. Sebagian
dari dirinya masih belum mempercayai bahwa Jonghyun benar-benar terbang dari
Australia untuknya.
Yoona
menyingkir dari depan pintu dan memberi jalan bagi Jonghyun untuk masuk ke
dalam dorm. Para SNSD eonni segera
menggiring Jonghyun masuk sampai ke ruang tengah yang mereka gunakan untuk
pesta ulangtahun Yoona.
“Kau—datang?”
Yoona masih terlihat belum percaya.
Jonghyun
hanya mengangguk sambil tersenyum seperti biasa.
“Wah,
Aku tidak menyangka kalau kau akan benar-benar datang,” ujar Hyoyeon sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya. “Apakah kata-kataku begitu memotivasimu untuk terbang kesini?”
“Sebenarnya,”
ucap Jonghyun sambil terkekeh, “aku sudah berada di Seoul ketika noona mengatakan hal itu padaku tadi.”
“Ah,
tentu saja,” gumam Hyoyeon yang disambut tawa oleh para member SNSD lain.
“Kalian
perlu waktu berdua kan? Kalau begitu kami akan masuk ke kamar dulu. Kalian
silakan gunakan waktu kalian sebaik mungkin,” kata Taeyeon sambil mengedip ke
arah Yoona dan menggiring member lainnya masuk ke salah satu kamar.
Setelah
hanya ada mereka berdua, Yoona kembali berbicara, “Kau benar-benar datang?”
“Kau
masih belum percaya?” Jonghyun balas bertanya sambil mengangkat alisnya.
“Kenapa?”
“Karena
ini hari spesialmu,” jawab Jonghyun sambil tersenyum.
“Mereka
membiarkanmu kembali kesini begitu saja?” tanya Yoona.
Jonghyun
tampak mengerutkan keningnya seolah sedang berpikir, “Euh, tidak juga.”
“Sebenarnya
managerku tidak mengijinkanku, tetapi Yonghwa-hyung dan yang lainnya
mendukungku, akhirnya aku boleh kembali kesini sementara yang lainnya terbang
ke Melbourne,” ungkap Jonghyun.
“Jadi
setelah ini—“
“Aku
akan terbang lagi ke Sydney kemudian melanjutkan terbang ke Melbourne dengan
penerbangan selanjutnya,” ucap Jonghyun.
Yoona
menatapnya tidak percaya. Disaat member CNBLUE lainnya sudah mencapai Melbourne
dan bisa beristirahat, namja di
hadapannya ini justru kembali ke Seoul demi menemuinya.
“Ya! Kau ini—kau seharusnya banyak
istirahat untuk konsermu besok. Kenapa kau malah bepergian sejauh ini?
Bagaimana kalau kau nanti kecapaian dan malah jatuh sakit?” amuk Yoona.
Walaupun
terharu dengan apa yang dilakukan oleh Jonghyun, tetapi yeoja itu tetap saja mencemaskan kesehatan Jonghyun. Terbang
bolak-balik dari satu benua ke benua lain bukanlah perjalanan yang mengenakkan.
Terutama jika kau memerlukan stamina penuh untuk hari-hari esok.
Jonghyun
tidak berhenti tersenyum walaupun Yoona sedang memarahinya. Bagi namja itu, hal tersebut justru
membuktikan bahwa Yoona sangat peduli dan memikirkan dirinya.
“Kenapa
kau tidak tinggal saja di Seoul kalau begitu dan baru berangkat ke Australia
hari ini?” tanya Yoona dengan nada suara yang lebih pelan dari sebelumnya.
“Manager-hyung tidak memperbolehkanku untuk
menyusul sendirian karena itu justru akan menimbulkan kecurigaan. Jadi
setidaknya kami harus terlihat mencapai Australia bersama-sama. Aku juga tidak
mungkin mengorbankan member lainnya untuk berangkat hari ini. Mereka pasti akan
kecapaian nanti,” jelas Jonghyun.
“Lalu
bagaimana denganmu? Memangnya kau sendiri tidak merasa lelah?” sindir Yoona
sambil melipat tangannya di depan dada.
“Tidak
kalau kau berhenti cemberut dan memarahiku,” jawab Jonghyun sambil mendekatkan
wajahnya ke wajah Yoona.
Yoona
bisa merasakan wajahnya memerah ketika Jonghyun mendekatkan wajahnya. Jonghyun
sendiri juga bisa melihat rona merah yang menjalari wajah Yoona. Namja itu kemudian tertawa kecil.
“Kau
juga terbang dari Jepang untukku, padahal kau sendiri juga punya jadwal hari
itu kan? Terlebih lagi saat itu Sunny-noona
juga berulangtahun. Aku hanya ingin melakukan hal yang sama dengan yang kau
lakukan,” kata Jonghyun.
“Kau
tidak perlu menyeberangi benua untuk terbang dari Jepang ke Korea,
Jonghyun-ah,” ucap Yoona dengan nada lembut.
“Arraseo. Mianhae, ne?” ujar Jonghyun.
Yoona
menggigit bibirnya. Bagaimana mungkin dia bisa marah pada Jonghyun jika namja itu merelakan waktu istirahatnya
untuk menyebrangi benua hanya demi merayakan ulangtahunnya? Tentu saja Yoona
tidak mungkin marah pada namja itu.
“Lihat
matamu,” kata Yoona sambil mengusap bagian bawah mata Jonghyun yang berkantung
dan terdapat lingkaran-lingkaran hitam. “Mata panda-mu kembali, eh?”
“Kau
pasti tidak cukup tidur akhir-akhir ini sampai matamu berkantung lagi seperti
ini. Bukankah sudah kubilang supaya kau banyak beristirahat? Fisikmu mungkin
memang lebih kuat daripada member lainnya, tetapi bukan berarti kau tidak bisa
jatuh sakit, Jonghyun-ah,” lanjut Yoona.
“Arra,” sahut Jonghyun sambil memegang
tangan kanan Yoona yang masih menyentuh wajahnya dan menurunkannya.
“Tutup
matamu,” ucap Jonghyun kemudian.
“Wae?” tanya Yoona bingung.
“Memangnya
hanya kau yang boleh memintaku untuk menutup mataku?” balas Jonghyun dan
membuat Yoona memanyunkan bibirnya.
“Apa
yang akan kau lakukan?” tanya Yoona lagi.
“Tenang
saja. Aku tidak akan melakukan apa-apa. Setidaknya tidak dengan eonni-eonni mu yang melihat dan
mendengar kita,” jawab Jonghyun sambil melirik ke arah kamar dimana para member
SNSD berkumpul.
Yoona
mengeryit bingung dan menoleh ke arah yang tadi dilirik oleh Jonghyun dan
melihat para eonni-nya dibalik pintu
yang tidak sepenuhnya tertutup.
“Ya!
Eonni!” teriak Yoona yang membuat Hyoyeon buru-buru menutup pintu.
“Jangan
bertengkar lagi, ne?” Hyoyeon masih
sempat berseru sebelum menutup pintu dan berikutnya terdengar suara cekikikan
dari dalam kamar.
“Aish,
jinjja—“ Yoona menggeleng-gelengkan
kepalanya sebelum Jonghyun menangkap dagunya dan membawa Yoona supaya kembali
menatapnya.
“Tutup
matamu,” ulang Jonghyun.
Yoona
menatap Jonghyun dengan mata disipitkan sebelum akhirnya memutuskan untuk
mematuhi permintaan Jonghyun dan menutup kedua matanya.
Yoona
tidak tahu apa yang dilakukan oleh Jonghyun. Dia hanya merasa berdiri disana dengan
mata tertutup selama beberapa detik sebelum Jonghyun menyuruhnya untuk kembali
membuka matanya.
“Apa
yang kau lakukan?” tanya Yoona bingung.
“Menurutmu
apa yang aku lakukan?” Jonghyun balas bertanya sambil tersenyum misterius.
Yoona
menunduk dan menemukan sebuah kalung dengan bandul berbentuk abjad ‘Y’ sudah
terpasang manis dilehernya. Yoona menyentuh bandul kalungnya dan menatapnya
dengan kagum.
“Kupikir
kau tidak memberikan hadiah pada siapapun?” tanya Yoona lagi sambil menatap
Jonghyun sementara tangannya masih tetap menggenggam bandul kalungnya.
“Apakah
kau tidak senang menjadi yang pertama?” balas Jonghyun.
“Gomawo. Neomu neomu yeppo. Aku
menyukainya,” ucap Yoona sambil menyunggingkan senyum manis.
“Kau
tahu kenapa tadi aku menyanyikan lagu ‘Nothing Better’?” tanya Jonghyun. Yoona
menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
“Kau
bilang kau menonton episode-ku di Radio Star?” tanya Jonghyun lagi sementara
Yoona mengangguk mengiyakan.
“Disana
aku memilih lagu itu sebagai confession
song,” terang Jonghyun.
“Lalu?”
tanya Yoona lambat-lambat.
“Aku
berharap lagu itu bisa mewakili apa yang ingin aku ungkapkan padamu,” jelas
Jonghyun.
“Biarkan
aku mendengarnya langsung darimu,” pinta Yoona.
Jonghyun
tersenyum sambil berjalan dan mempersempit jarak di antara dirinya dan Yoona. “Saranghaeyo, Im Yoona,” ucapnya.
Yoona
tersenyum dan mengalungkan tangannya di leher Jonghyun. “Nado saranghaeyo,” bisik Yoona sambil menempelkan bibirnya pada
bibir Jonghyun.
“Waaa!!!”
Terdengar teriakan heboh dari arah kamar dimana para member SNSD berkumpul.
Rupanya mereka tetap tidak sepenuhnya menutup pintu dan mengintip apa saja yang
dilakukan oleh Yoona dan Jonghyun sejak tadi.
“Eonni!!!”
.
END
.
Please leave your comment.
*Mini-kamus:
-Saengil Chukhahaeyo: selamat ulang tahun
-Eonni: (panggilan perempuan kepada perempuan yang lebih tua)
-Gomawo: terima kasih
-Hana, dul, set: satu, dua, tiga
-Yeoboseyo: halo
-Namja: laki-laki/cowok
-...deul: (menyatakan banyak)
-Mianhae/mianhaeyo: maaf
-Jeongmal: benar-benar, sangat
-Gwenchana: tidak apa-apa
-Arraseo, arra: aku mengerti
-Ya: hei
-Noona: (panggilan laki-laki kepada perempuan yang lebih tua)
-Aniya: tidak
-Yeoja: perempuan/cewek
-Ne: iya
-Jinjjayo/jinjja: benar-benar/ benarkah
-Daebak: hebat
-Hyung: (panggilan laki-laki kepada laki-laki yang lebih tua)
-Wae: apa/ ada apa/ mengapa
-Neomu: sangat
-Yeppo: cantik
-Saranghaeyo: aku mencintaimu
-Nado: aku juga
Song: Nothing Better by Jung Yeop (Brown Eyed Soul)
[BONUS] Video: Lee Jonghyun - Nothing Better at Radio Star
Song: Nothing Better by Jung Yeop (Brown Eyed Soul)
[BONUS] Video: Lee Jonghyun - Nothing Better at Radio Star
31 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar